Kamis, 11 Agustus 2011

Contoh Proposal dan laporan PTK Penjasorkes : ”Upaya Peningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Lompat Jauh dengan Menggunakan Media Bilah Bambu Berwarna dan Bola Gantung di Kelas VIII SMP”

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mebelajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Pada saat pelaksanaan pembelajaran guru dapat melakukan berbagai pendekatan serta menggunakan media pembelajaran yang dapat diciptakan sendiri oleh guru dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia dilingkungan sekolah agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Jumlah jam yang disediakan untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjas Orkes)   di SMP tiap tingkatan kelas sebanyak 2 X 40 menit per minggu atau 2 jam pelajaran per minggu. Adapun ruang lilngkup pendidikan jasmani meliputi  permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam aktivitas ritmik, aquatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas.
Peneliti sebagai guru mata pelajaran Penjas Orkes belum merasa puas dengan hasil pembelajara Permainan dan olahraga perorangan cabang olahraga atletik dengan materi pokok Lompat Jauh, di mana aktivitas gerak dan nilai yang dicapai oleh siswa  kelas VIII, hanya mencapai 65 % siswa aktif melakukan unjuk kerja, serta  40 %  dari nilai rata-rata di atas 75 sesuai dengan standar ketuntasan minimal  dalam penilaian prestasi lompat jauh. Hal ini  dikarenakan kurangnya motivasi siswa terhadap olahraga atletik, khususnya nomor lompat jauh sepertinya kurang diminati sehingga prestasi lompatannya pun kurang menggembirakan, tidak seperti pada cabang olahraga permainan, siswa begitu antusias untuk bermain, atau mungkin juga  karena cabang olahraga atletik merupakan olahraga perorangan dan pelaksanaannya harus memerlukan kegiatan  yang berulang ulang dan membosankan  terutama untuk meningkatkan prestasi. Hal ini merupakan tantangan  dan perhatian bagi peneliti untuk  dicarikan solusi agar terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar Lompat Jauh menjadi  100 %  siswa aktif latihan,  dan prestasi  meningkat menjadi 80 % siswa yang memperoleh nila rata-rata di atas 75.
Berdasarkan uraian di atas dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Upaya Peningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Lompat Jauh dengan Menggunakan Media Bilah Bambu Berwarna dan Bola Gantung di Kelas VIII  SMP”. Hal ini perlu, guna mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran yang  menggunakan media tersebut.
Contoh proposal dan Laporan selengkapnya klik here.

Laporan PTK SLB: “PENGGUNAAN ALAT PERAGA ANGGOTA TUBUH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS 1 PADA SEMESTER II SLB”

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya hasil belajar siswa kelas 1 SLB dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi “Kehidupan Memahami Bagian-Bagian Anggota Tubuh dan Kegunaannya, Serta Cara Merawatnya” serta asumsi bahwa pengunaan alat peraga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah penggunaan alat peraga anggota tubuh dapat meningkatkan prestasi belajar ilmu pengetahuan alam pada siswa tuna grahita kelas 1 di SLB.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui penggunaan alat peraga anggota tubuh siswa kelas 1 SLB”.
Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan alat peraga aggota tubuh dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas 1 SLB dapat disimpulkan bahwa: pembelajaran dengan menggunakan alat peraga anggota tubuh dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 1 SLB.
Anda membutuhkan laporan yang lengkap. Silahkan klik here.

Contoh Proposal dan Laporan PTK Matematika SMP: “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM MATERI PEMBELAJARAN SIFAT-SIFAT TABUNG, KERUCUT DAN BOLA, SERTA MENENTUKAN UKURANNYA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM BASED INSTRUCTION”

Yang melatarbelakangi kegiatan PTK ini adalah keadaan nyata rendahnya nilai pelajaraan metematika yang dialami siswa Kelas IX-4  . Hal ini  merupakan tantangan bagi peneliti untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil ulangan/tes bahwa hanya 40% siswa yang mendapatkan nilai diata 70 dan sisanya sekitar 60% siswa SMP masih mengalami kesulitan belajar matematika dalam materi Bangun Ruang  Tentang Sifat-Sifat Tabung, Kerucut Dan Bola, Serta Menentukan Ukurannya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)   Bagaimanakah   Prestasi belajar matematika pada materi  sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya siswa Kelas IX-4  SMP dengan menggunakan pendekatan  Problem   Based Instruction? 2) Apakah pendekatan “Problem Based Instruction “ dapat  meningkatkan    prestasi belajar siswa Kelas IX-4 semester Gasal  SMP   dalam mata pelajaran Matematika materi Sifat-Sifat Tabung, Kerucut Dan Bola, Serta Menentukan Ukurannya ?
Tujuan penelitian ini adalah  untuk meningkatkan hasil  belajar Matematika siswa Kelas IX-4  SMP pada semester Gasal Tahun Pelajaran 2009/2010 .
Dari hasil pengamatan peneliti tentang aktivitas dan peningkatan prestasi  belajar siswa di Kelas IX-4,    ternyata model pendekatan pembelajaran  Problem Based Instruction dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Ini dapat peneliti lihat dari beberapa hal sebagai berikut:
1.   Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran lebih bergairah dan bersemangat;
2.   Siswa menjadi konstruktif dalam menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya;
3.   Tumbuhnya rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapatnya;
4.   Meningkatnya rasa tanggungjawab siswa dalam mengikuti pembelajaran;
5.   Sangat kurang sekali siswa yang berkeliaran dan maupun mengganggu teman;
6.   Pendekatan PBI dapat meningkatkan prestasi belajar sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya atau volumenya.
Dengan demikian berarti model pembelajaran Problem Based Instruction   sangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran Matematika tentang sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya siswa Kelas IX-4  di SMP
Anda membutuhkan laporan yang lengkap. Silahkan klik here.

Proposal dan Laporan PTK Basa Sunda SMP: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN BAHASA SUNDA MELAUI PEMBELAJARAN PRAGMATIK

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan penulis yang menunjukkan bahwa pada umumnya siswa di SMP masih belum bisa mengaplikasikan keterampilan menggunakan Bahasa Sunda secarai baik dan benar dalam kegiatan sehari-hari terutama untuk berbicara di depan orang banyak. Mereka menganggap bahwa berbicara di depan orang banyak sesuatu yang menakutkan bahkan tidak jarang apabila siswa diberikan tugas di depan kelas, mereka sama sekali tidak dapat mengungkapkan sendiri gagasannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan pembelajaran pragmatis pada mata pelajaran Bahasa Sunda dapat meningkatkan keterampilan Berbicara Siswa Kelas IX B SMP ?

Tujuan umum penelitian ini diajukan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah dalam pembelajaran. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran pragmatik dapat menunjang kemampuan berbicara (pidato) mengguanakan Bahasa Sunda pada siswa kelas IX SMP ; 2) Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara pembelajaran pragmatik dengan keberhasilan berbicara (pidato) mengguanakan Bahasa Sunda pada siswa kelas IX SMP .

Simpulan yang dapat dirumuskan berdasarakan hasil penelitian ini adalah 1) Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran mengalami peningkatan yang berarti setelah penulis melakukan 2 (dua) siklus penelitian dalam empat kali tindakan, sehingga proses belajar mengajar mendapatkan peningkatan hasil yang memuaskan; 2) Pembelajaran pragmatik dapat menunjang keberhasilan berbicara (pidato). Hal ini terbukti setelah penulis mengaitkan pembelajaran pragmatik dalam proses belajar mengajar hampir ³ 80 % siswa memperoleh nilai 80 untuk tes kemampuan berbicara (pidato). Peningkatan ini terjadi pada saat penulis melaksanakan siklus yang kedua; 3) Setelah kegiatan penelitian, terbukti adanya korelasi antara pembelajaran pragmatik dengan kegiatan berbicara (pidato). Ini dapat dilihat dari hasil perbandingan nilai pada siklus 1 dan siklus 2 di kelas uji coba. Pengolahan data tersebut menunjukkan t hitung lebih besar daripada t tabel dan dilihat dari sig 0,05 dan 0,01. ini menunjukkan adanya perbedaan yang berarti.

Anda membutuhkan laporan yang lengkap. Silahkan klik here.

Contoh Proposal dan Laporan PTK Bahasa Inggris SD : “Activities Increasing effort Learn English Lingual Learning Pass Learning Coeval Tutor On Student Class V SD


Learning learns on english language study, are one of discussion subject that momentously. Learn concentration really need full of its audience. Therefore method really need learning who can increase activity learns, besides conventional learning method that usually been done by teacher.

Remedial's learning coeval Tutor is one of alternative learning method that involve adequate educative participant tall as tutor for participant is taught that adequate low. Participant involvement alternative taught by it is expected gets to help activity learns to divide educative participant that insufficiently deep concentration studies.

Its performing procedure is begun from pretes's result data, this was done to determine tutor for its friend the other. Then child was made by group that consisting of 5 person one tutors. The way learning drove by one tutor. Teacher just sees the way learning, although as once as fasilitator. –hal's thing that becomes change on record in one meet journal. Changing by changing it also noted by observer what do come on to observe the way learning by methodics it. To know successful or not it this learning is seen from postes's result at each end learning.

Result of action research brazes with coeval tutor learning method this is:activity learns to increase of 86,8% at i. cycle as 94,7% at Cycle II., While on a par studying result increases of averagely assess 52,1 at i. cycle, as 62,4 at cycle II.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan laporan yang lengkap silahkan klik here.

Rabu, 10 Agustus 2011

Proposal dan Laporan PTK Bimbingan Konseling: UPAYA MENINGKATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA KAITANNYA DENGAN KESEHATAN MENTAL SISWA SMP

Masalah kesehatan mental siswa, bimbingan konseling yang terdapat di sekolah bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien, sehingga dengan demikian ia akan memperoleh ketenangan hidup rohaniyah yang sewajarnya sebagai yang diharapkan. Untuk itulah seorang konselor harus bisa menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar dan memberikan motivasi/spirit agar siswa tidak merasa jenuh dan stres dalam menghadapi mata pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Seorang konselor juga harus bisa memastikan murid yang bermasalah, agar tidak memberikan dampak yang buruk kepada murid yang lain, dan tidak mengganggu dalam proses belajar.

Atas dasar hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun penelitian tindakan krlas yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Layanan Bimbingan Dan Konseling Serta Kaitannya Dengan Kesehatan Mental Siswa SMP”

Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah a) Bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling di di SMP? b) Bagaimana mental (prilaku) siswa SMP tersebut di atas? c) Adakah hubungan antara layanan bimbingan dan konseling dengan kesehatan mental siswa di di SMP?

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1) Pelayanan bimbingan dan konseling yang terdapat di SMP yaitu baik, karena pelayanan di sekolah SMP terdapat pelayanan Preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan). Di mana pada setiap awal tahun penerimaan siswa baru sekolah SMP mendatangkan lembagalembaga penting seperti kepolisian dan psikolog untuk membantu siswa dalam menangani kesulitannya. Selain itu juga, pelayanan BK dilakukan 5 kali dalam seminggu dari hari senin-sabtu kecuali hari jum.at. Sarana pendukungnya pun sudah ada seperti ruangan khusus untuk BK dan buku konsultasi untuk siswa; 2) Mental (prilaku) siswa SMP yaitu baik, hal ini terbukti dari hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah dan guru BK. Yang mengatakan bahwa mental (prilaku) siswa SMP secara keseluruhan baik kalau dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain. Karena siswa SMP tidak pernah melakukan kekerasan dengan sesama temannya yang sampai melukainya apalagi tawuran dengan sekolah lain. Selain dari hasil wawancara juga dapat dilihat dari hasil penyebaran angket yang disebarkan oleh penulis kepada siswa SMP yang menunjukkan bahwa siswa SMP tidak pernah melakukan hal-hal yang sangat melanggar hukum seperti mengunakan obat-obatan terlarang. Selain itu juga, siswa SMP juga jarang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah meskipun ada peraturan yang pernah dan sering dilakukan oleh siswa seperti terlambat masuk sekolah. Hal ini dimungkinkan karena rumahnya jauh dari sekolah atau juga karena bangunnya kesiangan. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental (prilaku) siswa SMP sangat baik.

Bagi anda yang ingin contoh proposal atau laporan lengkap klik here. Mudah-mudahan dapat menjadi bahan pelajaran dan renungan.

Proposal dan Laporan PTK Bahasa Indonesia SD: UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS MENYIMAK PADA PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA DI KELAS V SD

Pembelajaran  menyimak pada pelajaran bahasa Indonesia, adalah salah satu pokok bahasan  yang sangat penting. Menyimak butuh sekali konsentrasi penuh dari para pendengarnya. Oleh sebab itu butuh sekali metode pembelajaran yang bisa meningkatkan aktifitas menyimak, selain metode pembelajaran konvensional yang biasanya dilakukan oleh guru. 

Pembelajaran Remedial Tutor Sebaya adalah salah satu metode pembelajaran alternatif yang melibatkan peserta didik berkemampuan tinggi sebagai tutor bagi peserta didik yang berkemampuan rendah. Alternatif pelibatan peserta didik ini diharapkan dapat membantu aktifitas menyimak bagi peserta didik yang kurang konsentrasi dalam belajar.

Prosedur pelaksanaannya dimulai dari data hasil pretes, ini dilakukan untuk menentukan tutor bagi temannya yang lain. Kemudian anak dibuatkan kelompok yang terdiri dari 5 orang satu tutor. Jalannya pembelajaran dipandu oleh satu tutor. Guru hanya melihat jalannya pembelajaran, walaupun sesekali menjadi fasilitator.Hal –hal yang menjadi perubahan dicatat dalam satu jurnal pertemuan. Perubahan demi perubahan ini juga dicatat oleh observer yang ikut mengamati jalannya pembelajaran dengan metode ini. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran ini dilihat dari hasil postes disetiap pembelajaran berakhir.

Hasil dari penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran tutor sebaya ini adalah : Aktivitas menyimak meningkat dari 86,8% di siklus I menjadi 94,7% di Siklus II, Sementara rata-rata hasil belajar meningkat dari 52,1 di siklus I, menjadi 62,4 di siklus II.

Bagi anda yang ingin contoh proposal dan laporan lengkap klik here. Mudah-mudahan dapat menjadi bahan pelajaran dan renungan.